Banner

Buku di tangan kiri. Kopi di tangan kanan. Mie, roti, bakwan kawi, di tangan siapa???

 

Minggu, 20 Januari 2019

REVIEW JURNAL POST-STRUKTURALISME

0 komentar





Judul
PEMAKNAAN DAN TRANSMISI MANTRA TRI SANDHYA PADA REMAJA HINDU BALI DI DAERAH MALANG
Jurnal
Poetika: Jurnal Ilmu Sastra
Link
Volume dan Halaman     
Vol.V/ No.1, Hal. 44-54
Tahun
Juli 2018
Penulis
Khairul Candra, Luh Putu Ema Noviyanti, Kiki Nurlaily
Reviewer
FADLUN SUWELEH (18/434514/PSA/08491)
Tanggal
16 Desember 2018


Abstrak
Tulisan ini mengulas mengenai makna dan transmisi mantra Tri Sandhya. Mantra Tri Sandhya merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang ada di Bali. Mantra Tri Sandhya merupakan mantra yang dimiliki oleh umat Hindu Bali yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, mantra Tri Sandya mulai dilupakan dan jarang digunakan oleh remaja Hindu Bali. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk (1) mengetahui makna mantra Tri Sandhya: (2) transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali yang tinggal di Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data dalam bentuk kalimat bukan angka-angka. Sumber data dari penelitian ini adalah Mantra Tri Sandhya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Semiotika dengan teori Riffaterre. Semiotika digunakan untuk mengkaji tanda-tanda yang ada dalam mantra Tri Sandhya sehingga pembaca dapat memahami makna dari mantra Tri Sandhya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna mantra Tri Sandhya dan transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali di wilayah Malang saat ini.
Pembahasan
Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi dua bagian, yaitu :
-  Makna mantra Tri Sandhya serta pemahaman makna mantra Tri Sandhya menurut pembaca
   -  Transmisi Mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali di daerah Malang 
Dalam pembahasan tersebut, penulis menjelaskan dengan cukup rinci arti dan makna mantra Tri Sandhya, serta bagaimana penelitian tersebut dilaksankan dengan menggunakan metode dan teknik yang telah ditentukan. 
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
    a. Mengetahui makna mantra Tri Sandhya
    b. Transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali yang tinggal di Malang
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja Hindu Bali yang berada di daerah Malang.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan rekman serta wawancara. Kemudian teknik analisis data dalam menggunakan teknik transliterasi (penerjemahan bahasa mantra ke bahasa Indonesia), dilanjut dengan memilah-milah data sesuai dengan kelompoknya, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam paper tersebut menunjukkan bahwa makna mantra Tri Sandhya dan transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali di wilayah Malang saat ini.

Simpulan

Melalui pendekatan semiotik dalam mengkaji mantra tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak mantra sembahyang yang dipakai oleh umat Hindu Bali untuk memuja Tuhannya. Mantra Tri Sandhya adalah ibu dari semua mantra tersebut serta mantra Tri Sandhya selalu digunakan dalam setiap upacara ritual yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Tujuan dari pembacaan mantra ini adalah agar permohonan ampunan seorang hamba dikabulkan oleh Tuhannya. Setiap umat Hindu di Bali diwajibkan untuk mengetahui mantra ini. Transmisi mantra Tri Sandhya mulai mengalami pergeseran pada saat ini. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor. Menurut beberapa pernyataan remaja Hindu Bali, faktor tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai makna mantra, kurangnya pemahaman pentingnya manfaat dari mantra tersebut, kurangnya kesadaran dari tiap individu untuk mengamalkan mantra dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pola hidup mereka.

Kekuatan Penelitian       
   1.   Penelitian mengenai makna dan transmisi mantra Tri Sandhya belum pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan sebagai upaya mempertahankan adat dan kepercayaan Hindu Bali, yang juga merupakan salah satu kekayaan kultural milik Indonesia.
    2.  Bahasa dan penjelasan penulis mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca non-Hindu Bali sekalipun. Pun dengan penjelasan dan transliterasi mantra dalam penelitian.
    3.    Metode, teori dan teknik yang digunakan dalam penelitian cukup rinci dan tepat.
Kelemahan Penelitian
     1.      Metode penelitian berupa wawancara yang dilakukan oleh peneliti dianggap kurang bisa mewakili untuk menarik sebuah kesimpulan, karena dalam penelitian wawancara hanya dilakukan kepada tiga remaja Hindu Bali di Malang.
    2.      Penulis kurang lengkap dan detil dalam menjelaskan hasil yang didapat dalam penelitian.




0 komentar:

Posting Komentar

Urgensi Fathering (Peran Ayah) dalam Pengasuhan Anak

Secara umum tumbuh kembang anak yang maksimal akan terjadi jika pengasuhan yang benar berada langsung di tangan orangtua. Ayah dan ib...