Judul
|
PEMAKNAAN DAN TRANSMISI MANTRA TRI SANDHYA PADA REMAJA HINDU BALI DI
DAERAH MALANG
|
Jurnal
|
Poetika: Jurnal Ilmu Sastra
|
Link
|
|
Volume dan Halaman
|
Vol.V/ No.1, Hal. 44-54
|
Tahun
|
Juli 2018
|
Penulis
|
Khairul
Candra, Luh Putu Ema Noviyanti, Kiki Nurlaily
|
Reviewer
|
FADLUN SUWELEH (18/434514/PSA/08491)
|
Tanggal
|
16 Desember
2018
|
Abstrak
|
Tulisan
ini mengulas mengenai makna dan transmisi mantra Tri Sandhya. Mantra Tri
Sandhya merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang ada di Bali. Mantra Tri
Sandhya merupakan mantra yang dimiliki oleh umat Hindu Bali yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, mantra Tri Sandya mulai dilupakan
dan jarang digunakan oleh remaja Hindu Bali. Berdasarkan latar belakang
tersebut, penelitian ini dilakukan untuk (1) mengetahui makna mantra Tri
Sandhya: (2) transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja Hindu Bali yang tinggal
di Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memperoleh data dalam bentuk kalimat bukan angka-angka. Sumber data dari
penelitian ini adalah Mantra Tri Sandhya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Semiotika dengan teori Riffaterre. Semiotika digunakan untuk
mengkaji tanda-tanda yang ada dalam mantra Tri Sandhya sehingga pembaca dapat
memahami makna dari mantra Tri Sandhya. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa makna mantra Tri Sandhya dan transmisi mantra Tri Sandhya pada remaja
Hindu Bali di wilayah Malang saat ini.
|
Pembahasan
|
Pada bagian
pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi dua bagian, yaitu :
- Makna mantra Tri
Sandhya serta pemahaman makna mantra Tri Sandhya menurut pembaca
- Transmisi Mantra Tri
Sandhya pada remaja Hindu Bali di daerah Malang
Dalam pembahasan tersebut,
penulis menjelaskan dengan cukup rinci arti dan makna mantra Tri Sandhya, serta bagaimana penelitian
tersebut dilaksankan dengan menggunakan metode dan teknik yang telah
ditentukan.
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan
untuk :
a. Mengetahui
makna mantra Tri Sandhya
b. Transmisi
mantra Tri Sandhya pada remaja
Hindu Bali yang tinggal di Malang
|
Subjek Penelitian
|
Subjek dalam penelitian ini
adalah remaja Hindu Bali yang berada di daerah Malang.
|
Metode Penelitian
|
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan
rekman serta wawancara. Kemudian teknik analisis data dalam menggunakan
teknik transliterasi (penerjemahan bahasa mantra ke bahasa Indonesia),
dilanjut dengan memilah-milah data sesuai dengan kelompoknya, kemudian
dianalisis dan ditarik kesimpulan.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian dalam paper
tersebut menunjukkan bahwa makna mantra Tri
Sandhya dan transmisi mantra Tri
Sandhya pada remaja Hindu Bali di wilayah Malang saat ini.
|
Simpulan
|
Melalui pendekatan semiotik
dalam mengkaji mantra tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak mantra
sembahyang yang dipakai oleh umat Hindu Bali untuk memuja Tuhannya. Mantra Tri Sandhya adalah ibu dari semua mantra tersebut serta mantra Tri Sandhya selalu digunakan dalam
setiap upacara ritual yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Tujuan dari
pembacaan mantra ini adalah agar permohonan ampunan seorang hamba dikabulkan
oleh Tuhannya. Setiap umat Hindu di Bali diwajibkan untuk mengetahui mantra
ini. Transmisi mantra Tri Sandhya
mulai mengalami pergeseran pada saat ini. Hal tersebut dikarenakan beberapa
faktor. Menurut beberapa pernyataan remaja Hindu Bali, faktor tersebut
disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai makna mantra, kurangnya
pemahaman pentingnya manfaat dari mantra tersebut, kurangnya kesadaran dari
tiap individu untuk mengamalkan mantra dan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi pola hidup mereka.
|
Kekuatan Penelitian
|
1. Penelitian
mengenai makna dan transmisi mantra Tri
Sandhya belum pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga penelitian ini
penting untuk dilakukan sebagai upaya mempertahankan adat dan kepercayaan
Hindu Bali, yang juga merupakan salah satu kekayaan kultural milik Indonesia.
2. Bahasa dan
penjelasan penulis mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca non-Hindu Bali
sekalipun. Pun dengan penjelasan dan transliterasi mantra dalam penelitian.
3. Metode,
teori dan teknik yang digunakan dalam penelitian cukup rinci dan tepat.
|
Kelemahan Penelitian
|
1.
Metode
penelitian berupa wawancara yang dilakukan oleh peneliti dianggap kurang bisa
mewakili untuk menarik sebuah kesimpulan, karena dalam penelitian wawancara
hanya dilakukan kepada tiga remaja Hindu Bali di Malang.
2.
Penulis
kurang lengkap dan detil dalam menjelaskan hasil yang didapat dalam
penelitian.
|
0 komentar:
Posting Komentar